Tuhan, aku mencintainya…
Sebagai seseorang yang kau cipta untuk aku cintai.
Aku mengagumi-Mu yang telah merancang dia,
Yang telah menyempurnakan hidupku…
Terimakasih telah kau satukan dua hati menjadi satu.
Didalam genggaman-Mu kami hidup,
Didalam jalan-Mu kami melangkah.
Dia…
Dia yang kau cipta untuk menemaniku meraih kerajaan-Mu…
Kapan dia akan datang?
Yang didalam peluknya aku melepaskan lelah.
Yang belaiannya membuatku bertahan.
Yang dengan senyumnya akan menghapus segala duka.
Yang air matanya bagai sayatan dihatiku.
Dia…
Kapan dia akan datang?
Aku mencintainya sebagai seseorang yang telah kau cipta.
Akan aku jaga semua yang kumiliki untuknya,
Sebagai bingkisan paling indah yang tak pernah terbuka sebelumnya.
Dia…
Tuhan, kapankah dia datang?
Dia yang mencintai-Mu lebih dari semua…
Dia yang akan memimpinku meraih-Mu…
Dia yang telah Kau cipta, bagaimana pun dia. Akan aku cinta.
Dia yang telah Kau cipta, bagaimana pun dia. Akan aku cinta.
Seperti angin malam yang membelai ranting kering pepohonan,
Demikian bayangmu ada dan tiada dalam benakku.
Bulan akan selalu bersanding dengan bintang.
Kemesraan mereka, indah kerlipnya yang seirama.
Dan manusia akan selalu mengaguminya…
Kapan aku akan memiliki langitku?
Memiliki bintang sebagai penghias malamku?
Mungkin tidak kali ini,
Tapi aku tau, dia akan datang besok.
Dengan sejuta pesonanya.
Cukuplah aku dan dia yang menghiasi langit kala itu.
Dan manusia akan iri,
Karena salah satu dari mereka telah menemukan apa yang mereka cari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar