Total Tayangan Halaman

Friends

Visitor

free counters

Daftar Blog Saya

Minggu, Agustus 03, 2014

Wanita


Menjadi seorang wanita adalah sesuatu yang menyenangkan. Meski terkadang begitu rumit, namun aku bersyukur terlahir menjadi seorang wanita. Merasakan kedalaman emosi yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Dulu, sewaktu kecil aku memiliki banyak impian. Aku sempat memimpikan menjadi seorang artis, konyol kan? Aku memang suka sekali berakting, membaca puisi (itu terbukti dengan menjadi peringkat beberapa kali di lomba puisi), aku juga suka menyanyi. Hampir semua jenis seni aku menyukainya, kecuali menari dan melukis. Semakin dewasa, impianku menjadi berubah. Aku ingin menjadi seorang sutradara, mengarang sebuah cerita dan menjadikannya film. Tentu dengan menanamkan nilai-nilai alkitab didalamnya.
Beberapa waktu lalu, aku berubah pikiran kembali. Ketika aku melihat tawa polos anak kecil, bagaimana tatapan ingin tau mereka, seperti kertas yang siap untuk ditulis. Ya, menggendong tubuh mungil manusia yang masih rapuh. Seperti melihat mujizat demi mujizat,
bagaimana manusia dari bayi dan tumbuh besar. Ya Tuhan, aku ingin menjadi seorang ibu! Ibu yang merawat dan mendidik anak-anaknya untuk takut akan Engkau. Betapa itu merupakan suatu pekerjaan yang paling mulia, anak adalah titipan Tuhan, penerus pekerjaan Tuhan dan ibu adalah satu pribadi yang paling bisa mengenalkan Allah pada mereka. 
Ada banyak sekali aku lihat, wanita karir yang sukses diluar sana. Itu sama sekali tidak salah, tapi apakah mereka memiliki anak-anak yang akan berkata: ‘Aku bangga memiliki ibu seperti ibuku’ , ‘Minggu ini aku akan pulang, aku sangat rindu masakan ibuku’ , ‘aku sangat sedih, aku harus berbicara dengan ibuku sekarang’ , atau ‘ibuku bilang, itu adalah perbuatan yang dibenci Allah. Aku tidak akan melakukannya’. Aku menginginkan ada seorang anak yang berkata seperti itu suatu saat nanti tentangku, sebagai ibunya.
Ada banyak sekali impianku, bagaimana orang tuaku telah merancangkan masa depan untuk aku meneruskan kuliah S2, tapi itu membuatku berpikir keras. Apakah itu yang benar aku inginkan? Bagaimana jika pekerjaan membuatku tidak bisa merawat anak dan membangun keluarga dengan baik? Aku tidak ingin menjadi wanita karir yang sukses tapi memiliki keluarga yang berantakan. Tentu saja tidak mustahil menjadi wanita karir dan ibu yang baik secara bersamaan, tapi itu tidak akan sesempurna ketika menjadi seorang ibu penuh waktu,kan?
Aku ingin menyalurkan semua bakatku, tentu saja, untuk kemuliaan Tuhan. Aku akan terus mencari apa yang Tuhan ingin aku kerjakan dihidupku. Membahagiakan kedua orang tuaku dan membuat mereka bangga. Tapi ada satu yang tidak bisa aku abaikan, aku harus menjadi seorang ibu yang mengasuh dan merawat  anak-anaknya sendiri. Tanpa bantuan/jasa orang lain. Itu tekadku. Tentu saja hal itu dapat sedikit diubah sesuai dengan kesepakatan yang aku dan suamiku buat nantinya. Asal disepakati bersama, segalanya akan berjalan dengan baik.
Jadi ini impianku: aku ingin menjadi seorang ibu yang menginspirasi wanita lainnya untuk menjadi seorang ibu yang baik. Ya Tuhan, mampukan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

VISIT HERE

MY BANNER