Menjadi seorang wanita adalah sesuatu yang menyenangkan.
Meski terkadang begitu rumit, namun aku bersyukur terlahir menjadi seorang
wanita. Merasakan kedalaman emosi yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Dulu,
sewaktu kecil aku memiliki banyak impian. Aku sempat memimpikan menjadi seorang
artis, konyol kan? Aku memang suka sekali berakting, membaca puisi (itu
terbukti dengan menjadi peringkat beberapa kali di lomba puisi), aku juga suka
menyanyi. Hampir semua jenis seni aku menyukainya, kecuali menari dan melukis.
Semakin dewasa, impianku menjadi berubah. Aku ingin menjadi seorang sutradara,
mengarang sebuah cerita dan menjadikannya film. Tentu dengan menanamkan
nilai-nilai alkitab didalamnya.
Beberapa waktu lalu, aku berubah pikiran kembali. Ketika aku
melihat tawa polos anak kecil, bagaimana tatapan ingin tau mereka, seperti
kertas yang siap untuk ditulis. Ya, menggendong tubuh mungil manusia yang masih
rapuh. Seperti melihat mujizat demi mujizat,
bagaimana manusia dari bayi dan
tumbuh besar. Ya Tuhan, aku ingin menjadi seorang ibu! Ibu yang merawat dan
mendidik anak-anaknya untuk takut akan Engkau. Betapa itu merupakan suatu
pekerjaan yang paling mulia, anak adalah titipan Tuhan, penerus pekerjaan Tuhan
dan ibu adalah satu pribadi yang paling bisa mengenalkan Allah pada mereka.
Ada banyak sekali aku lihat, wanita karir yang sukses diluar
sana. Itu sama sekali tidak salah, tapi apakah mereka memiliki anak-anak yang
akan berkata: ‘Aku bangga memiliki ibu seperti ibuku’ , ‘Minggu ini aku akan
pulang, aku sangat rindu masakan ibuku’ , ‘aku sangat sedih, aku harus
berbicara dengan ibuku sekarang’ , atau ‘ibuku bilang, itu adalah perbuatan
yang dibenci Allah. Aku tidak akan melakukannya’. Aku menginginkan ada seorang
anak yang berkata seperti itu suatu saat nanti tentangku, sebagai ibunya.
Ada banyak sekali impianku, bagaimana orang tuaku telah
merancangkan masa depan untuk aku meneruskan kuliah S2, tapi itu membuatku
berpikir keras. Apakah itu yang benar aku inginkan? Bagaimana jika pekerjaan
membuatku tidak bisa merawat anak dan membangun keluarga dengan baik? Aku tidak
ingin menjadi wanita karir yang sukses tapi memiliki keluarga yang berantakan.
Tentu saja tidak mustahil menjadi wanita karir dan ibu yang baik secara
bersamaan, tapi itu tidak akan sesempurna ketika menjadi seorang ibu penuh
waktu,kan?
Aku ingin menyalurkan semua bakatku, tentu saja, untuk
kemuliaan Tuhan. Aku akan terus mencari apa yang Tuhan ingin aku kerjakan
dihidupku. Membahagiakan kedua orang tuaku dan membuat mereka bangga. Tapi ada
satu yang tidak bisa aku abaikan, aku harus menjadi seorang ibu yang mengasuh
dan merawat anak-anaknya sendiri. Tanpa
bantuan/jasa orang lain. Itu tekadku. Tentu saja hal itu dapat sedikit diubah
sesuai dengan kesepakatan yang aku dan suamiku buat nantinya. Asal disepakati
bersama, segalanya akan berjalan dengan baik.
Jadi ini impianku: aku ingin menjadi seorang ibu yang
menginspirasi wanita lainnya untuk menjadi seorang ibu yang baik. Ya Tuhan,
mampukan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar