Total Tayangan Halaman

Friends

Visitor

free counters

Daftar Blog Saya

Sabtu, Januari 04, 2014

Seberapa penting?


Seberapa pentingnya Tuhan bagi hidupmu? Terkadang kita memperlakukan Tuhan seperti konsultan, yang ditanyai pendapatnya namun tetap saja keputusan ada di tangan kita. Dia adalah Tuhan yang berdaulat. Tapi apakah kamu sudah menyerahkan semuanya untuk Tuhan? Oh ya, tentu saya saya sudah. Bagaimana dengan waktu luangmu? Apa yang kamu kerjakan? Menonton film aksi atau merenungkan firmannya? Bagaimana dengan kuliah? Apakah kamu berniat menyelesaikan kuliah dengan cepat tapi tidak ambil bagian dalam pelayanan? Bagaimana dengan pekerjaan? Apakah kamu menggunakan talentamu sebagai pekerja professional  di kantor atau menjadi pelayan Tuhan dengan sepenuh hati dan jiwamu termasuk pekerjaanmu? Kita hampir bisa menggunakan pekerjaan apapun untuk memuliakan Tuhan. Tapi, apakah Dia benar-benar sudah berdaulat dalam hidup kita, apakah Dia sudah menjadi yang terutama? Yang terutama dibanding keluargamu, yang terutama disbanding mimpi-mimpimu, yang terutama dibanding pasangan hidupmu? Bagaimana jika Tuhan meminta semua itu untuk diambil dari hidupmu? Bukan berarti menjadi pengikut Tuhan kita harus berjalan sendiri tapi kita harus mennyerah semuanya dan membiarkan Tuhan yang menjadi pengendali, membiarkan Tuhan yang sepenuhnya menjadi kepuasan kita.

Saya melihat beberapa orang yang tampak menjadi pelayan Tuhan yang luar biasa, namun dia belum mau menyerahkan hidupnya sepenuhnya bagi Tuhan. Mereka kagum pada hamba Tuhan yang luar biasa tapi mereka tidak mau mencoba melakukan apa yang hamba Tuhan itu lakukan, mereka hanya mengagumi perbuatan orang lain tanpa mau ambil bagian juga. Mereka memuji artikel-artikel yang bagus tapi tidak segera berbalik dari cara hidup mereka yang salah. Mereka bilang hidupnya adalah bagi Tuhan tapi tidak mau memulai melayani dan keluar dari zona nyaman. Saya sempat kecewa melihat hal itu disekitar saya. Ketika bertanya pada Tuhan apa yang hendak saya lakukan, apakah saya harus menegur mereka? Lalu Tuhan mengingatkan saya bahwa saya harus terlebih dahulu mendoakan mereka. Karena bukan saya yang sanggup mengubahkan hati manusia, hanya Tuhan saya yang dapat merubah seluruh aspek kehidupan mereka seperti yang Dia mau.
Saya tau dan sangat sadar bahwa saya adalah manusia berdosa yang juga tak luput dari salah, namun inilah yang senantiasa mau saya ingat: bahwa saya hidup oleh anugrah didalam kematian Yesus Kristus dan tidak mau menyiakan setiap detik anugrah itu dengan duduk diam. Saya mencoba melayani pribadi bukan kegiatan komunitas, mau belajar untuk tidak mengikuti keinginan daging dan keluar dari zona nyaman, jika harus, keluar dari semua rencana hidup saya yang semula, benaar-benar mendedikasikan hidup bagi Dia. Tidak akan mudah, saya tau, mungkin saya akan jatuh berkali-kali tapi saya yakin bersama Allah yang selamanya memegang tangan saya, saya akan bangkit lagi. Saya menyerahkan hidup saya bagi Tuhan, apapun yang menjadi rencana-Nya bagi hidup saya. Karena hanya didalam Dia kepuasan hidup sebenarnya.
Jika Tuhan menyuruhmu mengangkat meja, Dia pasti akan meletakkan orang untuk mengangkatnya bersamamu, karena ketika bebanmu semakin berat, kekuatan dua orang akan meringankan pekerjaan. Namun, jika orang yang satu menginginkan untuk memperbaiki pagar sedang kamu tidak tertarik akan hal itu, pekerjaanmu untuk mengangkat meja akan terhambat. Kamu hanya perlu menemukan orang yang memiliki panggilan yang sama. Ketika kamu berniat menyerahkan seluruh hidupmu pada Tuhan, kamu tidak bisa bersama-sama dengan orang yang hanya menyerahkan setengah hidupnya atau mungkin hanya seperempat hidupnya. Itu tidak baik bagi terwujudnya rencana Tuhan dihidupmu, itu hanya akan menghambat. Percaya saja bahwa Dia sudah merencanakan segalanya bahkan partnermu dalam mencapai rencana-Nya dalam hidupmu.
21Desember2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

VISIT HERE

MY BANNER