Buku yang dipinjamnya dari perpustakaan gereja sepulang ibadah
minggu itu tampak baru separuh dibaca. Buku itu tentang apa yang
seharusnya dilakukan seorang gadis ketika menunggu. kita tau bahwa,
Allah yang telah menciptakan konsep pernikahan, memiliki janji-janji
yang siap untuk di genapi. Ada dua pilihan yang bisa dilakukan, duduk
diam sambil memandangi jam menunggu tanpa melakukan apa-apa, atau masuk
kedalam permainan yg tengah Tuhan siapkan. Tuhan menjadikan kita jomblo,
itu bukan tanpa alasan, melainkan Dia ingin kita melakukan
pekerjaan-pekerjaan yg telah dikehendakinya dengan kesendirian kita.
Semuanya tentang Tuhan. Dan memiliki seseorang yang Tuhan pilih jauh
lebih baik dari pada memiliki sesuatu yg kita pilih sendiri. Karena Dia
Allah, tau yang terbaik untuk anak-anaknya.
Meratapi Mr.Wrong merupakan sesuatu yang wajar, hanya saja akankah
kita mau membuat setan bersenang-senang dengan hal tersebut? Mr.wrong
boleh ada, itu untuk membentuk karakter kita, menjadikan kita lebih
dewasa dan memahami pelajaran dari sebuah kesalahan. Masalahnya adalah
pada pilihan kita selanjutnya, menunggu sambil meratap dan menatap pada
jam diding sampai Tuhan menggenapinya, atau kita mengerjakan sesuatu hal
lain sembari menunggu janji itu, pekerjaan-pekerjaan yang sudah
ditentukan Tuhan untuk kita. Yang mana dengan pekerjaan itu nama Tuhan
dapat dipermuliakan lewat hidup kita. Dimulai dari sesuatu hal yang
terkecil, jika kita melakukannya dengan setia maka Tuhan akan
memperhitungkan sebagai kebaikan.
Lebih baik menunggu beberapa tahun lalu menemukannya (Mr.right),
daripada memiliki kesenangan sesaat dari beberapa hubungan tetapi kita
tidak menemukannya.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kesendirian kita, sembari
menunggu orang yang tepat. Jangan biarkan kesalahan masa lalu, atau
pikiran-pikiran negatif membuyarkan fokusmu kepada Tuhan. Setan tau
kelemahan kita,dan dia selalu berbohong. Ini sebuah perang. Dan kita tau
kan, kita musti menang!
Tidak ada yang bisa menghentikan kita menjadi pribadi yg Tuhan mau.
Fokus. Dan jadilah wanita yang layak dimiliki oleh laki-laki yang takut
akan Tuhan. Percayalah Dia memiliki seseorang yang dikasihiNya untuk
menjadi pendaping hidupmu.
Gadis itu bersin lagi, entah mengapa, didalam keadaan yang tidak
sempurna ini, dia melihat banyak harapan, banyak pekerjaan yang harus
dilakukan.
"Semangat!" teriaknya dengan suara yang aneh karena pilek.
Dan ketika dipandanginya hujan dari balik jendela kamarnya, gadis
itu berbisik lirih, "Apa yang..... Engkau ingin untuk aku lakukan....
sembari menunggu.... Tuhan?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar