Saat ini saya tergerak untuk
menulis tentang kotbah yang tadi pagi saya dengar di gereja. Benar-benar sangat
memberkati. Cerita tentang Abraham yang mengorbankan Ishak anaknya sebagai
korban bakaran. Kita semua tau, dimasa tuanya Abraham tak kunjung dikaruniai
anak. Hingga ketika Tuhan melihat ketaatan dan kesetiaan Abraham kepada-Nya,
Allah pun berjanji untuk memberikan keturunan yang banyak kepada Abraham,
seperti bintang-bintang di langit banyaknya. Setelah menerima janji itu, lama
sekali tak kunjung terjadi, hingga Sara istrinya mati haid, tapi itu semua menunjukkan
bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Hingga lahirlah Ishak di hari tua
kedua pasangan itu. Abraham sangat mengasihi Ishak, sebagai anak tunggal dari
istri yang dicintainya, hadiah dimasa tuanya. Pasti bisa dibayangkan, bagaimana
bahagianya Abraham ketika Ishak lahir, dan tumbuh menjadi anak yang sehat.
Abraham pasti melengkapi Ishak dengan segala sesuatu yang terbaik dari
kekayaannya.
Tapi
kita melihat, bahwa Allah tidak berhenti bekerja. Allah ingin menguji kesetiaan Abraham
kepada-Nya, sehingga menyuruh Abraham untuk mempersembahkan Ishak sebagai
korban bakaran. Apa yang ada dipikiran Abraham saat itu? Kalau dia manusia
biasa dia pasti mengeluh dan marah-marah sama Tuhan. Mengapa Engkau mengambil dia yang telah Engkau karuniakan kepadaku? Aku
menyayanginya masakan aku harus menyembelihnya dengan tanganku sendiri?.
Tapi sungguh luar biasa pekerjaan Roh Kudus yang ada di dalam Abraham, tanpa
menggerutu, dia mengajak anaknya ke atas gunung, tempat dimana Tuhan
menghendaki dia mengorbankan anaknya. Ada dialog yang sangat menyayat hati,
ketika Ishak bertanya kepada bapanya, dimana hewan yang akan dikorbankan. Tapi
dengan iman, Abraham berkata kepada anaknya dengan penuh iman bahwa Allah yang
akan menyediakan segala sesuatunya. Lalu Abraham mengikat anaknya di atas
tempat bakaran. Dan akhirnya kita tau, bahwa Allah melarang Abraham
melakukannya, kerena Dia tau bahwa Abraham memang benar adalah hambanya yang
setia.Dan Allah menyediakan anak domba bakaran sebagai ganti Ishak.
Guys,
terkadang ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, lalu seketika Tuhan
memintanya kembali, baiklah kita memiliki hati seperti Abraham. Allah kita
sembah adalah Allah yang cemburu, tidak boleh ada sesuatu atau seorang lain
yang lebih kita cintai daripada Dia. Entah itu handphone keluaran terbaru,
artis korea yang sangat kita idolakan, atau seseorang yang kita cintai. Ingat,
bahwa kita harus selalu menjadikan Tuhan yang terutama, yang bertahta di hati
kita. Ketika kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga, mungkin juga tanpa
alasan yang jelas, yang tidak bias diterima, janganlah mengeluh tetapi
bertahanlah di dalam kesesakan itu, percayalah bahwa Allah sedang mengerjakan
hal luarbiasa dalam hidup kita. Berhenti menyalahkan Tuhan akan apa yang terjadi padamu, Tuhan memiliki rencana indah yang dia sediakan untukmu, milikilah hati yang rela untuk dibentuk, dan tetaplah memiliki iman untuk taat. Dia yang jauh lebih besar dari apapun, sanggup
memenuhi hati kita dengan kasihnya yang memuaskan. Berdoalah dan minta kekuatan
kepada-Nya untukmu bias melewati kesesakan. Karna sesungguhnya kita tidak
sanggup melewatinya dengan kekuatan kita sendiri. Berhenti mencari-cari kesalahan
orang lain atau diri sendiri. Lakukan intropeksi diri, mungkin ada sesuatu yang
perlu kamu benahi dengan Tuhan. Perkatakanlah kata-kata iman bahwa: "Tidak ada yang bisa menghilangkan sukacitaku karna aku mengasihi Allah." atau "Aku percaya bahwa Tuhan begitu baik dan merencanakan sesuatu yang indah dalam hidupku." Hiduplah sesuai dengan kehendaknya. Meskipun harus
menderita, kita akan tetap bahagia karena kita mentaati-Nya.
"Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya:"Bapa." Sahut Abraham:"Ya anakku." Bertanyalah ia:"Disini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama."
Kejadian 22:7-8
Tetap semangat!~(^0^)/
God bless u always
God bless u always
Tidak ada komentar:
Posting Komentar