Sabtu, Januari 23, 2016
Blog ini sudah tidak akan aktif lagi, please follow my new blog :)
Rabu, Januari 14, 2015
Kencan (?)
Rabu, Januari 07, 2015
Persahabatan antara lelaki dan perempuan.
Kamis, Januari 01, 2015
Puisi Pertama 2015
Dulu, takut dan khawatir jadi lagu
Rasanya tak pernah cukup berbuat baik ini itu
Selalu ada saja yang kurang dan bikin ragu
Hatiku bertanya-tanya memangnya apa yang salah?
Kok hidup kayak donat yang bolong ditengah?
Setiap detik hanya dinikmati dengan terengah-engah
Lalu aku sadar, tidak akan pernah cukup perbuatan baik itu
Ya Tuhan, siapa yang bisa menyamai kekudusan-Mu?
Sedangkan aku ini seperti debu
Diseka berkali pun, tak jua aku suci seperti-Mu
Lalu ku pandang salib itu
Darah-Mu, daging-Mu, penderitaan-Mu, semua itu ganti dosaku
Ya... Kau telah melakukannya,
Satu-satunya cara membuatku layak dipandang Bapa
Tidak ada cara lain selain Kau Sendiri, ya Allah, yang memutuskan untuk mengasihiku,
Karya keselamatan terindah itu...
Terimakasih...
Tidak akan pernah ada yang lebih baik dari ini.
Kebenaran yang membebaskan,
kini hidupku tak lagi seperti donat.
Selamat tahun baru 2015!!
Kiranya hati kita selalu perpaut pada Tuhan... ^^
Kenapa Anak Tuhan perlu Berhati-hati Nonton film Romantis & Horor?
Udah jelas kan, rasa takut/parno itu berasal dr siapa... Jadi cukup beralasan jika kamu tidak betah nonton film bergendre ini, jika kamu hidup di dalam 'kasih Allah' rohmu pasti akan senang dengan sesuatu yg damai+memberi sukacita dan tidak menakutkan.
Selasa, November 11, 2014
Seperti Kasih Bapa
Kisah ini terjadi ketika saya hendak melakukan perjalanan ke Surabaya, menghampiri kakak tertua yg akan melakukan sidang akhir. Sambil menunggu bis lewat aku dan Ayah memutuskan untuk makan di depot pinggir jalan dekat terminal. Sambil melihat-lihat menu yang dipajang, aku galau menimbang-nimbang mau makan apa. Akhirnya berhenti di masakan ayam betutu, makanan khas bali yg puedes banget. Sebagai penggila pedas saya sudah tidak sabar, menanyakan Ayah saya:
"Yah, aku pesen ayam betutu ya?" dengan muka bersemangat.
"Apa itu?"
"Itu lho ayam, pedes banget, enak Yah. Ya ya yaa?" Memohon. Ayahku terdiam, hanya beberapa detik tapi bagiku itu waktu yg lama karena perut yg lapar.
"Nggak." Jawaban itu membuat saya shock berat *lebay
"Kenapa???" Sedikit tereak
"Kamu mau perjalanan jauh, jangan makan yg pedes. Nanti kalo sakit perut dijalan gimana?"
"Aduuh Yahh .. Enggak kira aku sakit perut, beneran aku pengen bangeeet" dengan nada merajuk. Setelah melakukan beberapa aksi tapi hasilnya nihil, saya tetap tidak boleh makan ayam betutu. Meskipun suasana hati lagi buruk, tapi nasi campur+dendeng sapi ludes saya makan.
Kejadian itu mengingatkan saya akan kebaikan Bapa di surga. Pernah ga sih, pengen sesuatu banget (seperti ayam betutu) kita berdoa, memohon, tapi Tuhan ga kasih-kasih? Mungkin seperti Ayah saya, Tuhan tau itu tidak baik atau bukan waktu yg tepat bagi Dia mewujudkan keinginan kita. Ayah saya yg manusia saja, begitu mengasihi saya, beliau tau pencernaan saya mudah terganggu sehingga tidak mengijinkan saya saat itu, sebuah 'perjalanan jauh' membuat saya menunda memakan ayam betutu.. Ketika Tuhan belum mengijinkan apa yg kamu inginkan terjadi, itu adalah yg terbaik saat ini. Percaya saja akan ada waktu yg tepat untukmu, berhenti merajuk dan mulailah percaya. Seperti Bapa sayang anaknya, demikianlah Tuhan mengasihimu.