Menjadi seorang wanita adalah sesuatu yang menyenangkan.
Meski terkadang begitu rumit, namun aku bersyukur terlahir menjadi seorang
wanita. Merasakan kedalaman emosi yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Dulu,
sewaktu kecil aku memiliki banyak impian. Aku sempat memimpikan menjadi seorang
artis, konyol kan? Aku memang suka sekali berakting, membaca puisi (itu
terbukti dengan menjadi peringkat beberapa kali di lomba puisi), aku juga suka
menyanyi. Hampir semua jenis seni aku menyukainya, kecuali menari dan melukis.
Semakin dewasa, impianku menjadi berubah. Aku ingin menjadi seorang sutradara,
mengarang sebuah cerita dan menjadikannya film. Tentu dengan menanamkan
nilai-nilai alkitab didalamnya.
Beberapa waktu lalu, aku berubah pikiran kembali. Ketika aku
melihat tawa polos anak kecil, bagaimana tatapan ingin tau mereka, seperti
kertas yang siap untuk ditulis. Ya, menggendong tubuh mungil manusia yang masih
rapuh. Seperti melihat mujizat demi mujizat,