Hai,
Senang sekali bisa berbagi di blog ini.
Post kali ini, dipersembahkan untuk semua para pecinta. Yang baru putus, baru jadian, lagi naksir seseorang, yang lagi (ehem) galau.
Oke. Saya tidak akan memulainya dengan kata-kata yang mengharu-biru lagi kali ini (selayaknya artikel-artikel saya sebelumnya yang... eehmmm galau abis) Beberapa waktu yang lalu, tepatnya kemarin lusa saya membaca buku rekomendasi seorang teman, karya Grace Suryani judulnya Tuhan Sedang Menulis Cerita Cinta. Buku yang amat sangat sangat sangat sangat bagus banget. Buku yang membuat mata aku yang tadinya melihat dengan buram, menjadi sangat jelas. Oke, apa sih yang paling sering di-galauin sama anak-anak muda jaman sekarang kalau bukan masalah cinta? Jujur sebenarnya saya cukup bosan dengan kata yang lagi booming itu. Banyak banget yang putus asa, sampai bunuh diri gara-gara yang katanya cinta itu bikin hidupnya tidak berarti. Waktu denger kabar itu saya cuma bisa mangap sambil bilang: Euuwwh kemoon, sampe segitunya? benar-benar tindakan yang, sangat ewh, tidak pintar. Tapi saya tidak ingin menyalahkan mereka yang galau lho, saya benci sama GALAUNYA bukan orang yang ngalamin...
Saya juga manusia, saya pernah galau. Sampai-sampai saya sadar, jika kita tidak pernah mengalami galau, kita tidak akan mencapai tahap dewasa. Kedewasaan itu diraih saat kita digencet dan bergesekan dengan masalah. Tapi, masalahnya adalah apakah kita mau larut atau mengambil pelajaran dari masalah itu. Kita yang mempengaruhi keadaan, bukan keadaan yang mempengaruhi kita.
Oke, oke. Kok jadi ngomongin galau sih? kan awalnya pengen ngebahas tentang cinta??
Gini lho, aku ingat sama doa aku beberapa tahun yang lalu.. intinya seperti ini..
Tuhan, aku ingin sekali jatuh cinta..
Satu kali saja kepada seseorang..
Aku ngga mau sakit hati dengan mencintai orang yang salah Tuhan,
Jadi, Engkau yang empunya hatiku, tolong.. tolonggg banget, biarkan aku jatuh cinta sekali aja.
Amin
Itu doa yang aku inget, dua tahun yang lalu sepertinya...
Dan, situasi membuat aku mencintai seseorang. Situasi juga membuat aku sakit hati, galau, dan menerima kenyataan... Lalu aku berpikir, dan mulai curhat sama Sahabat ter-setia ter-peduli, ter-mengerti aku. Tuhan Yesus. Aku di pulihkan, bahkan dimampukan melewati masa-masa sulit itu. Buktinya, aku bisa ceria banget sekarang. Itu semua karna Tuhan menyertai aku dan menjaga hatiku. Tapi, mengingat akan doaku beberapa tahun yang lalu itu. Aku bertanya-tanya...
Tuhan, Engkau pasti tidak lupa dengan doaku yang dulu itu kan (penekanan pada kata pasti)
Tuhan Engkau pasti ingatkan (berusaha ingetin, padahal Tuhan ga akan pernah lupa sama doa anak-anak-Nya)
Aku jatuh cinta, udah. Tapi aku juga patah hati, udah. Aku pulih, udah.
Masalahnya, apa itu dia, Tuhan??
Tuhan baru jawab pas aku selesai baca buku itu. Disitu dibilang... Kita tidak akan pernah bisa mencintai orang lain (dengan benar) dengan cinta kita sendiri. Hanya dengan menCINTAi Allah kita bisa mencintai orang lain. Disitu aku merenung. Diam. Sadar. Tuhan, aku tau siapa yang menjadi cinta pertamaku sekarang... Yaitu Engkau yang menghapus dosaku di kayu salib... Engkau Tuhan, ya Engkau! Kenapa aku baru sadar sekarang??! Ternyata selama ini, aku berharap dapat mencintai seseorang tapi aku belum mencintai Tuhan dengan sungguh... Bagaimana aku bisa mencintai orang lain dengan benar? Ternyata begitu, aku bener-bener kagum, Tuhan masih mau mengampuni bahkan mengasihi aku. (Makasih Tuhan buat teguranMu :*)
Aku mau percaya, bahwa Engkau tengah mempersiapkan aku dan dia (*jodohku, hihi) sehingga kami benar-benar siap untuk bertemu. Sekarang, aku mau belajar mencintai Tuhan terlebih dahulu, mengetahui kehendak-kehendak-Nya, melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya di bumi, dan memuliakan nama-Nya. Biar masalah hidup ini, mendewasakan aku, menguatkan aku, hingga aku menjadi pribadi yang layak untuk mendapat kado dari-Mu. Tuhan sendiri yang bilang, apa yang dialami Grace bisa juga aku alami, Dia Tuhan yang sama yang kita sembahkan. Dia Tuhan sanggup menjadikan apa yang belum pernah aku bayangkan. Guys, Tuhan ingin kita bahagia. Itu yang benar-benar harus kita tau. Terkadang, kita jadi galau tuh, karna kita menikmati sesuatu yang belum saatnya... Seperti buah yang belum matang...
Yak ampun, aku jadi sadar kalau dulu aku galauers yang lebay. Tapi gapapa, aku senang sekarang, bisa mengetahui maksut Tuhan mengapa semuanya terjadi. Ingat hukum yang terutama, mencintai Allah dan sesama, percayalah guys, jika kita Tidak mencintai Allah, kita tidak bisa mencintai dengan sungguh. Karna dengan mencintai Allah kita tau apa yang mereka (orang yg kita sayangi) butuhkan.
Aku mengangguk-angguk. Mengucap syukur...
Aku belum mencintaimu dengan benar Tuhan, ampuni aku.
Aku mau memberi hatiku 100% untuk-Mu, lalu, jika sudah waktunya, aku pasti bisa mencintai dia dengan kasih itu...
Sekarang, umurku masih 19 tahun. Umur yang, sangat jauh dari kalimat 'siap untuk menikah'.
Tuhan menunjukkan padaku ladang, untuk dikerjakan. Banyak pekerjaan-pekerjaan-Nya di dunia, dan Tuhan butuh partner nih. Oke, Tuhan, jadikan aku partner-Mu. Mungkin, aku masih pemula dan perlu banyak belajar... Aku perlu belajar seumur hidup dari-Mu... Aku mau kasih penanya, dan membiarkan Engkau sendiri yang menulis cerita cintaku. Karna jika aku yang menulisnya, aku tau itu akan sangat kacau. Thanks God, Engkau benar-benar sangat sangat sangat super duper MENGAGUMKAN. I love YOU.
Mendesah, panjang... Tidak berhenti tersenyum :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar