"Ketika kita ingin pergi kesuatu tempat dan sedang menunggu bus di halte, kita menanti-nantikan satu bus. Padahal, ada banyak bus lain yang lewat, tapi saya mengacuhkannya dan lebih memilih menunggu bis yang saat maksud diawal. Apakah kesetiaan yang seperti ini diperbolehkan?"
Aku langsung tau maksudnya.
Dia tengah membicarakan pasangan hidup. Dan penjelasanpun dimulai.
"Kita juga harus menggunakan akal budi. Artinya apakah kamu sudah memiliki tiket untuk naik bus itu? Apakah bus itu pasti akan datang menjemputmu?"
Harus ada kesepakatan waktu, kapan harus tetap menunggu, kapan bis itu akan datang, usahakan tepat seperti waktu yang dijadwalkan. Jangan tidak berhikmat dengan mengabaikan bis lain, hanya untuk menunggu bis yang belum tentu lewat, kan? Jadi pastikan kamu memiliki tiket saat menunggu.
" Apakah perjalananmu sangat mendesak sehingga harus berangkat saat itu juga?"
Terkadangang kita terlalu cepat untuk mengambil keputusan, untuk melalui sebuah perjalanan. Padahal perjalann itu sangat penting dan mempengaruhi hidup kita kedepannya. Ada sesuatu yang lebih penting untuk dipersiapkan dan menaiki bus ke tempat tujuanmu.
Cerita kakak tadi sebenarnya hampir sama dengan ceritaku.
Intinya setiap wanita pasti tengah menunggu di halte busnya masing-masing. Ada beberapa bis yang berhenti didepanku, menawarkan diri untuk melakukan perjalanan bersamaku. Terkadang aku ingin sekali menaikinya, mengisi waktu menunggu dengan berkeliling kota. Tapi aku tau itu akan menghabiskan banyak waktuku, menjadi sia-sia. Bila ternyata bus itu tidak memiliki tujuan yang sama denganku.
Sebagian dari mereka begitu menggoda, terkadang aku sangat-sangat ingin melakukan sebuah perjalanan dengannya.
Apa yang sedang aku tunggu? Haruskah aku menunggu bus yang aku inginkan itu? Aku tidak tengah memegang tiket bis satu pun. Aku tau aku tidak mungkin menunggu selamanya. Suatu saat nanti, bus itu pasti datang, menawarkan diri untuk melakukan perjalanan denganku. Bus yang tepat. Bus yang memiliki tujuan yang sama denganku. Bus yang bersamanya aku akan melewati setiap perjalanan dengan menyenangkan dan penuh arti. Bus yang akan membuatku mengetahui tujuan hidup kami.
Apa yang sedang aku tunggu? Haruskah aku menunggu bus yang aku inginkan itu? Aku tidak tengah memegang tiket bis satu pun. Aku tau aku tidak mungkin menunggu selamanya. Suatu saat nanti, bus itu pasti datang, menawarkan diri untuk melakukan perjalanan denganku. Bus yang tepat. Bus yang memiliki tujuan yang sama denganku. Bus yang bersamanya aku akan melewati setiap perjalanan dengan menyenangkan dan penuh arti. Bus yang akan membuatku mengetahui tujuan hidup kami.
Tujuan itu adalah memuliakan nama Tuhan.
Perjalanan itu adalah melayani Tuhan.
Yah, aku sedang menunggu. Kapankah bisku datang?
Tuhan selalu tepat waktu :)
seng diinget bis'e tok.... padahal temae bukan itu.. =="
BalasHapushahahaa, biar wes.. Yang lainnya nyusul.. wkwk
BalasHapus