Mengapa
embun tercipta disela gelap dan terangnya langit
Dirinya
tidak pernah tau mengapa harus ada di pagi hari
Ketika pohon menghembuskan
nafasnya dan menjatuhkannya di rumput
Embun tergolek pasrah, ia hanya sebuah
titik air kecil
Dan ketika waktu memanggil Mentari untuk menunjukkan sinarnya
Jatuh cintalah Embun ketika
tubuhnya bersinar bening diterpa sinar Sang Mentari
Tubuhnya yang mungil berkilau bak
mutiara
Dia tak lagi hanya setetes air
Ketika sebuah sinar menjadikannya
lebih berarti
Sayang,
Waktu tak mau berhenti di pagi
hari
Mentari terus meninggi
Menimbulkan panas yang tak
bersahat dengan embun lagi
Sinarnya membakar embun yang
hanya setetes kecil
Perih dirasanya pada tubuhnya
Menguap di udara dan menghilang
Menyatu bersama awan dan langit
Ditengah panasnya siang,
Ketika embun tak lagi ada
disetiap hamparan rumput
Kita akan mendengar ketika awan
putih melewati kepala kita disiang hari
Embun tersenyum sambil berkata
“Bukankah langit adalah tempat
terdekat dengan Mentari?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar