Aku sudah melakukan kesalahan.
Kesalahan yang membuatku kehilangan sahabat terbaikku. Pada akhirnya hal yang
paling aku takuti terjadi. Aku benar-benar tidak ingin membenarkan diriku. Aku
memang sepenuhnya salah. Aku tidak bisa
menjaga apa dia percayakan. Satu pelajaran yang boleh aku ambil, untuk
senantiasa menjaga janji dan tidak dengan gampang mengumbar janji…
Aku merasa harus bercerita. Aku
merasa butuh beberapa orang untuk mendorongku dari belakang, menyemangatiku.
Aku mengakui kelemahanku, aku memang tidak sehebat dia yang bisa melakukan
segalanya sendirian. Berbeda denganku, yang masih butuh teguran keras untuk
bisa melangkah , butuh seruan semangat untuk bisa maju. Betapa payahnya aku
(-.-“). Aku sadar sudah terlalu dalam
jatuh. Dan aku ingin sekali untuk bisa bangkit, tidak lagi dibayang-bayangi
perasaan-perasaan itu. Waktu terasa berjalan lama, dan langkah kakiku terasa
sangat berat, memikirkannya sendirian, membuat nafasku sesak. Sehingga aku
memutuskan untuk menceritakan ini pada orang-orang yang menurutku tepat, yang
pada akhirnya bisa menyadarkanku akan kesalahan-kesalahanku serta kebodohanku.
Aku boleh tau bahwa ternyata aku tidak menjalaninya sendirian… ternyata mereka
juga pernah mengalami hal yang sama, bahkan ada yang lebih parah. Taukah kamu
bahwa itu amat sangat membantuku? Aku hanya butuh kata-kata dari mereka, dan
tepukan tangan mereka yang menguatkanku. Aku lemah memang… benar-benar berbeda
dengan kamu yang sangat kuat. Aku tidak ingin membenarkan diriku. Kamu sudah
melakukan hal yang paling tepat. Aku selalu kagum, kepada setiap keputusan yang
kamu ambil dan aku yakin dengan kekuatanmu sendiri kamu bisa melakukannya. Kamu
adalah gunung es terkuat yang pernah aku temui. Dan aku, aku hanyalah sepetak
es beku, yang butuh melekat dengan petak-petak lain untuk bisa kuat. Dibagian
tubuhku mungkin ada rongga yang cukup dalam bekas akibat aku yang selalu
melekat padamu, dan rongga itu, tidak akan pernah menjadi utuh lagi. Tapi tidak
masalah, aku akan menemukan banyak sekali ‘petak es’ lain untukku bisa menempel
pada mereka dan aku akan menjadi kuat bersama mereka. Tanpa kamu, gunung es
yang kuat mungkin perjalananku akan sangat berbeda. Tapi inilah hidup, kadang
perjalanannya tidak bisa kita terima. Aku benar-benar berterimakasih, kamu
sempat menemaniku menjalani perjalanan iman bersama.
Hal yang paling menyedihkan bagiku,
adalah menyadari bahwa aku sudah terlalu sering membuatmu bersedih, bahwa aku
tidak cukup berdampak baik di hidupmu, aku telalu banyak merepotkanmu. Apa yang
menjadi keputusanmu sudah benar… Maafkan aku. Aku tau kamu sudah bosan
mendengar kata ini, tapi aku akan selalu mengucapkannya, berharap itu bisa
menghapus semua kesalahanku. Tetaplah semangat. Aku rasa menjadi teman biasa tidak terlalu buruk :) Usahakanlah dirimu tetap
‘dingin’ dan jangan mudah mencair karena orang-orang seperti aku. Jadilah
gunung es terkuat yang pernah ada. Aku tau sejak mengenalmu, kamu pasti bisa
mencapai semua yang kamu inginkan. Aku juga akan terus belajar untuk menjadi
semakin serupa dengan Kristus. God bless u.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar