Total Tayangan Halaman

Friends

Visitor

free counters

Daftar Blog Saya

Selasa, Desember 28, 2010

MULTIMEDIA CRAZY_CLASS

­­


                Suara gaduh menghiasi kelas siang itu. Tidak adanya guru yang mengajar menjadi penyebab kegaduhan mereka. Anak XII MM berulah lagi, entah permainan apa lagi yang mereka kerjakan. Kelas yang berada di pojok dan mencolok dengan banner yang tertempel di depan temboknya bertuliskan: “WARNING sepatu harap di lepas, kalau tidak setuju keluuuuarrr… di tambah gambar monyet yang lagi marah” itu selalu saja ramai jika tidak ada guru yang mengajar, ya aku rasa itu wajar dan pasti semua kelas juga seperti itu. Tapi ada yang beda dari kelas ini, kacau tapi aktif, ramai tapi kreatif, yaa sejenis itu lha.
                Karena kelas multimedia hanya ada satu kelas, maka kami selalu bersama selama 3 tahun, meskipun dari siswa yang tadinya 40 sekarang menjadi 32 karena ada yg berhenti sekolah, ada yang di berhentikan, juga ada yang mengundurkan diri. Masa-masa kelas satu kami belum begitu akrab satu sama lain, di kelas dua kami mulai mengadakan pembenahan, dalam kedekatan kami, dalam sikap kami yang semakin dewasa, juga perubahan dalam image kami yang jelek di kelas 1. Karir multimedia menjadi menanjak saat kami kelas 3, semakin banyak prestasi yang kami peroleh dengan keahlian kami masing2.
                “Temen-temen kita ambil foto yukk trus kita uplod di FB…” teriak Idri Salah satu cowok narsis disini. Waktu itu hari jumat, guru sedang tidak mengajar, anak-anak mulai sibuk menentukan gaya mereka, seperti membuat bentuk XII MM menggunakan manusia, aksi tidur bergilir, dan banyak ekspresi-ekspresi konyol lainnya.
Jangan harap bisa tertawa saat ketua kelas kami sedang marah, sebab sekali marah nyawa satu nyamuk bisa hilang (ahayy lebaii) namanya Unika, sekali marah gak bisa berhenti, hohoho tapi dengan kerja kerasnya Multimedia menjadi kelas yang lebih rapi dari sebelumnya. Karna tiap jumat bersih dia yang rela mengeluarkan suaranya untuk teriak-teriak memerintah anak yang malas kerja (jangan sampe kena damprat dehh)
                Hari itu hari rabu, dan di kelas tidak ada guru. Namun anehnya tidak ada suara gaduh, ada apa ini?? Ternyata mereka lagi mengadakan sesi curhat masal, yang ceritanya ga bisa di tulis disini (sebab itu harasia kami bersama) Semuanya masang wajah serius, ada yang duduk di meja, ada yang berdiri di atas banggu mereka berkumpul membuat lingkaran yang tak rapi. Kali ini Inon sedang di interogasi, saking nervousnya cewek itu menggenggam erat tangan sahabatnya Siti sambil menjawab pertanyaan mereka. Ada banyak yang jadi sasaran, pertanyaan-pertanyaannya berupa: kamu naksir siapa pas kelas 1? Dan ternyata jawabannya sangat menggelikan, ada cerita bahagia yang mampu membuat kita tertawa, ada juga cerita sedih yang telah membuat patah hati. Semuanya dikelupas lebar-lebar dalam sesi curhat itu, saat semuanya sedang serius mendengarkan, seorang cewek kurus berkerudung muncul di tengah dengan muka innocentnya membawa HP kamera. Kehadirannya langsung mengundang sorak daro teman-teman, namanya Faiq, dia langsung tak berdaya saat diprotes anak satu kelas “Jangan di dokumentasikan, ntar banyak anak kelas lain yang tau…” kata Yanto.
                Waktu itu hari senin, sedang tidak ada guru lagi. Anak-anak melakukan kegiatannya masing-masing, ada yang nyanyi, baca buku, ngerumpi, dengerin music, pacaran. Eh tiba-tiba ada suara cempreng yang nyeletuk dengan kerasnya “ Temen-temen, gimana kalau kita lomba jadi siswa culun??” teriak Inon, banyak yang setuju, tapi sedikit yang mau ikutan lomba. Alhasil hanya ada 3 orang yang rela meramaikan suasana berdandan siswa culun, Inon, Idri, dan Siti. Mereka memasang kancing paling atas di bajunya, dasi dipasang erat-erat, lalu memasang rok dan celana di atas udel (pusar). Hal itu menimbulkan tawa di antara mereka, setelah itu mereka mengadakan akad nikah-akad nikahan di kelas dengan mempelainya Idri dan Siti, ada yang memfoto mereka lalu hasilnya mereka uplod d FB.                 
                Waktu itu hari senin, kelas tampak sepi dengan adanya satu guru yang mengelilingin kelas, tumben nihh ga rame?? Ternyata waktu itu pelajaran matematika  dengan guru bernama bu Eci. Semua wajah tampak serius, mendengarkan tutor-tutor mereka. Integral dan limit menjadi teman yang harus di selesaikan, semua anak yang tadinya tidak begitu peduli menjadi lebih giat berlatih. Lucu sekali saat salah satu dari mereka dapat menemukan jawaban, lalu menjelaskannya di depan kelas.

To be continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

VISIT HERE

MY BANNER