Bagaimana kelak masa depanku?
Kerja apa?
Penghasilan berapa?
Bisakah aku hidup enak nanti?
Apakah kelak aku akan hidup bahagia?
Ada banyak lagi pertanyaan yang menumpuk dlm otakku. Ada rasa taku. Bingung.
Tapi aku menjadi lelah oleh pemikiranku yang demikian. Aku menjadi lebih stress, dan semuanya semakin kacau saat aku memikirkan hal itu.
Namun, kini aku berpikir. Tidak peduli jika aku harus jadi pengangguran, ataupun tinggal di rumah sempit dengan penghasilan minimal. Asalkan, aku tetap hidup berkenan di hadapan Tuhan. Aku tau Tuhan benci orang yang malas, dan aku akan terus semangat menjalani rancangan-Nya. Aku tidak peduli jika harus melewatinya bersama Tuhan Yesus. Aku percaya akan janji-janji-Nya, yang tidak akan meninggalkan orang yang selalu berharap pada-Nya. Dan aku yakin Dia telah menyediakan rancangan yang terbaik untukku…
Aku tidak cukup tau tentang diriku sendiri. Dia yang tau, untuk apa aku hidup, bagaimana jati diriku, apa bakat yang aku miliki. Aku selalu bertanya, aku harus berdiri dimana? Aku selalu belajar untuk mengerti apa kehendak Tuhan dalam hidupku.
Aku lemah tanpa-Nya.
Aku tersesat tanpa-Nya.
Aku bukanlah siapa-siapa tanpa kemurahan-Nya.
DIA-lah segalanya bagiku.
Jadi tidak peduli jika aku tidak memiliki seisi dunia. Tapi aku memiliki Tuhan yang mengasihiku, lebih dari apapun. Sebab yang terpenting adalah aku tetap berada dalam kasih-Nya, bernaung dalam sayap-Nya yang teduh. Dan aku tidak akan khawatir apa-apa.
***
Ajari aku Tuhan,
Untuk senantiasa mengerti,
Bagaimana kehendak-Mu atasku,
Biarlah hidupku bukan milikku,
Tetapi milik-Mu…
Berkaryalah Tuhan…
***